Cairan
Luka
Pengambilan
kultur luka merupakan suatu prosedur invasive yang membutuhka npenerapan teknik
steril, pengetahuan tentang penyembuhan luka, kemampuan pemecahan masalah untuk
memastikan keamanan klien, dan oleh karena itu perawat yang perlu melakukan
teknik ini.
Jenis
drainase (cairan) luka, yaitu:
1.
Serosa
Deskripsi: tampak encer
dan jernih
Unsur pokok: serum
dengan sedikit sel.
2.
Purulent
Deskriptif: lebih
kental karena ada pus; warna bervariasi (misal: sedikit biru, hijau, atau
kuning). Warna mungkin bergantung pada organism penyebabnya.
Unsur pokok: leukosit,
debris jaringan mati yang cair dan bakteri yang hidupdanmati.
3.
Sanguinosa
(hemoragik)
Deskriptif: merah gelap
atau terang. Eksudatsanguinosa yang terang mengindikasikan perdarahan segar,
sedangkan eksudatsanguinosa yang gelap menunjukkan perdarahan yang sudah lama.
Unsurpokok:
seldaerahmerah.
4.
Serusonguinosa
Deskriptif: drainase
jernih dan ada sedikit darah. Biasanya terlihat pada insisi bedah.
Unsur pokok: sel darah
merah dan serum.
5.
Purosanguinosa
Deskriptif: pus dan
darah. Sering terlihat pada luka baru yang terinfeksi.
Unsur pokok: leukosit,
debris jaringan mati yang cair, bakteri dan sel darah merah.
Pengambilan
Spesimen Cairan Luka.
Perlengkapan:
1. Sarungtangan
disposable.
2. Sarungtangan
steril.
3. Kantong
tahan-lembab.
4. Set
balutan luka steril.
5. Salin
normal dan spuitirigasi.
6. Tabung
kultur dengan swab dan media kultur (tabung aerob dan anaerob tersedia)
dan/atau spuit steril dengan jarum untuk kultur anaerob.
7. Label
berisi informasi lengkap pada masing-masing tabung.
8. Slip
permintaan laboratorium yang dilampirkan bersama spesimen.
Persiapan
Periksa
permintaan medis untuk menentukan apakah specimen dikumpulkan untuk kultur
aerob atau anaerob. Berikan analgesic selama 30 menit sebelum prosedur bila
klien mengeluh nyeri pada daerah luka.
Pelaksanaan
1. Jelaskan
kepada klien apa yang akan anda lakukan, mengapa ha ltersebut perlu dilakukan,
dan bagaimana klien dapat bekerjasama. Diskusikan bagaimana hasilnya akan
digunakan untuk merencanakan perawatan atau terapi selanjutnya.
2. Cuci
tangan dan observasi prosedur pengendalian infeksi lain yang sesuai (misalnya
sarung tangan).
3. Jaga
privasi klien.
4. Angkat
setiap balutan luar yang lembab yang menutupi luka.
a. Pasang
sarung tangan disposibel.
b. Angkat
balutan luar dan observasi setiap drainase (cairan) pada balutan. Pegang
balutan luka sehingga klien tidak melihat drainase karena tampilan drainase
dapat membuat klien terganggu.
5. Gunakan
sarung tangan steril untuk mengambil spesimen.
6. Ambil
drainase luka dengan spuit irigasi
7. Letakkan
dalam tabung kultur dengan swab dan media kultur.
8. Berikan
label pada masing-masing tabung.
9. Bersihkan
luka setelah pengambilan spesimen.
10. Balut
kembali luka dengan set balutan luka steril.
11. Rapikan
alat.
12. Ucapkan
salam terminasi.
Sumber:
Audrey, dkk.2009. Buku Ajar KeperawatanKlinisedisi 5 Kozier&Erb. Jakarta.
EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar